Australian Institute of Music Teken MoU dengan Sekolah Musik Dwiki Dharmawan.
TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Australian Institute of Music (AIM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farabi Music School Indonesia yang diprakarsai musisi kawakan Indonesia Dwiki Dharmawan.
MoU diteken di Sydney Australia, Jumat (3/11/2023) akhir pekan kemarin. AIM sendiri adalah perguruan tinggi swasta terbaik di Australia yang didedikasikan khusus untuk mengejar keunggulan dalam musik.
Kedua belah pihak percaya bahwa melalui kolaborasi dengan berbagai musisi di seluruh dunia, bisa menciptakan musik baru dan mendobrak hambatan. Tujuan MoU ini adalah untuk membangun landasan itikad baik antara AIM dan Farabi Music Education Center dalam upaya kolaborasi masa depan yang saling menguntungkan.
Ini adalah kerangka kerja sama secara kooperatif dan terkoordinasi untuk mencapai keinginan masing-masing lembaga dan keinginan kolektif kemitraan. Harapannya adalah tercipta tatanan artikulasi, seperti potensi pertukaran studi 1+2 atau 2+2 bagi mahasiswa S1 dan S2.
Untuk mencapai hal ini, AIM akan melakukan latihan benchmarking akademik di mana garis besar unit kursus Farabi, penilaian dan durasi akan dinilai berdasarkan unit studi AIM.
Ini adalah sesuatu yang dimiliki AIM dalam pengalaman panjangnya. Termasuk di dalamnya, menyelenggarakan pertukaran tatap muka dan/atau pertukaran informasi akademik secara berkala mengenai topik tertentu.
Area pertukaran akademis yang berguna meliputi: metodologi pengajaran, pembelajaran di lingkungan eLearning, penilaian kinerja, pembandingan kinerja, dan setiap nilai berdasarkan serangkaian kriteria yang disepakati.
Sementara area pertukaran musik yang berguna meliputi: kelas master bersama, kelas spesialis dalam eksplorasi musik lokal, lokakarya pertunjukan, dll.
Penandatanganan MoU dilakukan di kantor AIM The Rocks dalam acara yang berlangsung meriah.
Turut hadir Konsul Jenderal RI Vedi Kurnia Buana, musisi senior diaspora Deva Permana, Margaret Bradley dan Arif Hidayat dari Arimba Culture Exchange, pebisnis diaspora Ivan Paulus yang selain pelaku ekonomi juga musisi saksoponis, serta beberapa murid asal Indonesia yang sedang menimba ilmu di AIM.
Punggawa Farabi, Dwiki Dharmawan, usai penandatanganan MOU, mengucapkan terimakasih kepada pengurus dan pengurus senior, dewan akademik, para anggota dewan pembina, keluarga, sahabat serta tamu-tamu yang terhormat.
“Dan yang paling penting saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada lulusan Australia Institute of Music tahun 2023 yang telah mewakili masa depan kita, takdir kita. Dan kepada para guru serta mentor Anda yang telah memupuk prinsip-prinsip rasa hormat, kepemimpinan, humanisme dan hidup berdampingan secara kreatif antara budaya, alam, dan kemanusiaan,” tuturnya.
Suami penyanyi Ita Purnamasari ini mengungkapkan, dirinya telah mengunjungi AIM beberapa kali. Pertama kali pada 2012 silam, ketika mengadakan workshop musik yang dilanjutkan dengan beberapa interaksi dan komunikasi. Menurutnya, dari pengalaman itu dia merasakan adanya dialog dengan pemikiran yang sama.
“Kami semua berbicara dalam bahasa yang sama, memiliki tujuan yang sama, dan pada dasarnya memiliki pemikiran yang sama. Itulah inti hubungan antara saya, Pusat Pendidikan Musik Farabi dan AIM. Itu wajar, pertemuan jiwa,” ujar Dwiki.
PROFIL DWIKI DHARMAWAN
Dwiki Dharmawan sendiri adalah satu tokoh musik terkemuka di Indonesia. Keyboardis multi-genre, komposer dan produser yang terampil ini juga seorang aktivis perdamaian dan kemanusiaan serta seniman yang berkomitmen untuk pelestarian ekologi.
Dengan karir yang membentang lebih dari 35 tahun dan pernah melakukan pertunjukan di lebih dari 80 negara, Dwiki tetap menjadi salah satu insan industri musik yang populer dan dihormati serta dikenal juga sebagai ikon budaya.
Dwiki adalah salah satu pendiri band legendaris Krakatau yang karyanya diakui secara luas sejak tiga dekade lalu. Ia juga menjadi penggagas dan komposer World Peace Projects (World Peace Trio, World Peace Band, World Peace Orchestra).
Dwiki telah mengangkat dan menjadikan musik menjadi media untuk mempromosikan harmoni sosial dan meningkatkan kesadaran global terhadap perdamaian dunia.
Kecintaan Dwiki terhadap musik dimulai sejak usia dini. Tumbuh di Bandung Jawa Barat, rumahnya terletak di belakang Konservatori Karawitan Bandung (sekarang ISBI Bandung), di mana ia sering melihat langsung siswa menari dan bermain musik gamelan dan angklung.
Dwiki mempelajari piano klasik selama beberapa tahun sebelum kemudian mulai menekuni jazz pada usia 13 tahun, sebuah transisi yang membuatnya mengenal John Coltrane, Charlie Parker, dan Weather Report.
Saat band Krakatau berubah haluan dan mulai mengeksplorasi musik-musik nusantara, musik Krakatau mengadaptasi motif Slendro ke tangga nada diatonis Barat, memadukan ritme dan melodinya yang unik dengan struktur jazz, rock, dan funk.
Dengan resume kinerja internasional yang begitu luas, Dwiki Dharmawan menjadi sangat dikenal di mancanegara. Karir solonya meningkat pesat ketika dia mulai bekerja sama dengan Leonardo Pavkovic dari MoonJune Records pada 2015.
Dari situ, ia merilis apa yang kemudian jadi yang pertama dari banyak album solo di kemudian hari: ‘So Far, So Close’.
Album ini direkam di Los Angeles dan menampilkan tokoh-tokoh fusion dan rock progresif macam Chad Wackerman, Jimmy Haslip, sesama artis MoonJune dari Indonesia, Dewa Budjana dan Tohpati serta pemain biola legendaris Jerry Goodman (Mahavishnu Orchestra).
Di luar kancah musik, keterlibatannya dalam mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia mencerminkan dukungan kuat dan kecintaan Dwiki terhadap bangsanya.
Ia pernah menjabat sebagai ketua AMI Awards (Anugerah Musik Indonesia) 2016-2021, Ketua LMK Pappri (salah satu Lembaga Manajemen Kolektif Indonesia) 2016-2021 dan kini menjabat sebagai Sekretaris Jendral PAPPRI (Persatuan Artis , Penyanyi, Pencipta Lagu dan Musisi Republik Indonesia).
Meskipun memiliki jadwal padat, Dwiki Dharmawan menyediakan waktu untuk berbagi dengan generasi muda. Selama bertahun-tahun Dwiki berkiprah mendidik generasi baru talenta musik Indonesia di Lembaga Pendidikan Musik Farabi yang ia pimpin.
Itu semua mencerminkan komitmen penuh semangat Dwiki Dharmawan terhadap perkembangan musik dan generasi muda Indonesia. Termasuk melalui penandatangan MoU dengan Australian Institute of Music (AIM) ini. (*)
READ MORE